Mbah hasan muhibal atau yang lebih akrab dikenal dengan nama mbah hadi giri kusumo , beliau adalah seorang mursyid thariqoh naqsabandiy...

Makam Mbah Muhammad Hadi



Mbah hasan muhibal atau yang lebih akrab dikenal dengan nama mbah hadi giri kusumo, beliau adalah seorang mursyid thariqoh naqsabandiyah-khalidiyah di daerah girikusumo, banyumeneng mranggen, demak.
Mbah hadi merupakan putra dari mbah Tohir bin shodiq bin ghozali klaten, kalau diurutkan ke atas lagi beliau masih memiliki darah keturunan kyai ageng pandanaran I, Sunan tembayat klaten.
Mbah muhibal atau mbah hadi giri kusumo merupakan sosok seorang yang religius, beliau memiliki peran yang amat besar dalam penyebaran agama islam di daerah girikusumo. Sedangkan nama girikusumo sendiri konon berasal dari kata giri dan kusumo,yang artinya gunung dan kembang. Jadi, menurut istilah desa girikusumo adalah kembangnya gunung, cocok dengan istilahnya karena letak girikusumo memang berada di gunung ungaran, hal ini bisa diartikan bahwa girikusumo memang kembangnya gunung ungaran.

Mbah hadi memang sosok yang santun dan cerdas, awalnya beliau diutus untuk menyebar luaskan agama islam, pada waktu malam hari beliau mendapat petunjuk dari allah untuk membangun pusat pendidikan di Jatingaleh, kawengen yang menjadi tempat persinggahan atau napak tilas mbah hadi, akan tetapi saya kurang jelas ceritanya,beliau mencari tempat yang cocok dan berhasil menemukan daerah yang beliau berinama girikusumo tersebut. Beliau melopori jaringan thariqoh naqsabandiyah dan melalui murid-muridnya beliau berhasil mengembangkan sampai jawa tengah yang berjumlah ratusan ribu orang. Setelah itu mbah hadi juga mendirikan pondok pesantren girikusumo yang yang sekarang kita kenal sekolahnya dengan nama al-Hadi.

Mbah hadi mempunyai tiga putra, diantaranya bernama manshur, sirojudin, dan zahid. Ketiga putranya juga menjadi guru thoriqoh naqsabandiyah, dalam mengembangkan dakwah syiar nya mbah zahid dan mbah sirojudin ditugaskan di girikusumo untuki meneruskan perjuangan ayahnya sedangkan mbah mansyur ditugaskan untuk syiar mengembara ke Surakarta.



 







Kepemimpinan pondok pesantren dipegang sepenuhnya oleh mbah hadi, tetapi setelah Mbah hadi wafat pada tahun 1931, diwariskannya pada mbah zahid putranya. Berdasarkan cerita orang didengar saat prosesi pemakaman mbah hadi terjadi sebuah fenomena aneh luar biasa, yaitu ada batu besar didekat calon makam mbah hadi girikusumo konon banyak warga yang berupaya mengangkat batu itu secara bersama-sama bergantian alhasil tidak ada yang mampu mengangkatnya. Akan tetapi, mbah manshur sendiri lah yang sanggup untuk mengangkat dan memindahkan batu tersebut.



artikel ini di ambil dari http://makamparawali.blogspot.co.id/2016/09/makam-mbah-hadi-girikusumo-di-demak_27.html